Jumat, 13 Januari 2017

Analisis Sistem Informasi Eksekutif PT. Telekomunikasi

UJIAN AKHIR SEMESTER SIE
ANALISI SISTEM NETWORK MONITORING (PRTG) DATA CENTER PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk DIVISI MULTIMEDIA

Dosen:

 Hasil gambar untuk logo unipdu


Disusun oleh:

 Nama   : M. Nur Chariri
NIM    : 4114030
Kelas   : C


FAKULTAS TEKNIK
PRODI SISTEM INFORMASI               
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG
 2017



KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah Puji syukur bagi Allah SWT yang telah melimpahakan rahmat, taufiq, serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan ini. Sholawat serta Salam Semoga Tetap Tercurah Limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan yang benar dari jalan yang penuh kegelapan yakni Addinul Islam Wal Iman.
Penulis Menyadari  bahwa Laporan ini Masih banyak kekurangan, karena penulis masih menemui beberapa kesulitan dan hambatan. maka dengan kerendahan hati Penulis akan  menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata, Penulis memohon  maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan, karena semua kebenaran hanya milik Allah SWT. Dan juga memohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan nama dan gelar.  Semoga laporan yang penulis susun bermanfaat. Aamiin.           


Jombang,  14  Januari 2017


Penyusun







                                                                                                                                    Halaman         


         BAB 1  

PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang

PT.Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) merupakan salah satu badan usaha milik Negara (BUMN)  yang bergerak di bidang jasa TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service) yang memiliki sekitar 150 juta pelanggan pada laporan tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia tahun 2013 dimana jumlah pelanggannya terdiri dari pelanggan seluler sebanyak 131 juta pelanggan, pelanggan broadband ( speedy ) sebanyak 27,8 juta pelanggan, sedangkan pelanggan fixedline (telpon kabel) sebanyak 9,3 juta pelanggan. (http://www.telkom.co.id/investor-relations/laporan-laporan/laporan-tahunan ).
Dengan jumlah pelanggan sebanyak itu membuat Telkom menjadi penyedia jasa layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia menurut jumlah pelanggannya, salah satu produk layanan yang di keluarkan berupa penyewaan colocation data center yaitu bisnis untuk pengelolaan operasional server milik pelanggan. Untuk mendukung  bisnis portofolio information dan services.
Di bawah naungan Divisi Multimedia, PT. Telekomunikasi Indonesia membangun bisnis data center untuk memenuhi kebutuhan konsumen di bidang penyedia jasa layanan teknologi informasi. Informasi telah menjadi sangat penting dan harus cepat disampaikan agar seseorang dengan segera dapat mengambil keputusan yang tepat. Terlambat sedikit, berarti salah langkah dan mungkin kalah dalam bersaing bahkan dapat menyebabkan kebangkrutan suatu  perusahaan. Teknologi informasi dan telekomunikasi telah dikembangkan untuk menangani hal tersebut.
Dalam hal menjaga keamanan jaringan komunikasi khususnya jaringan komunikasi data pada jaringan lokal, PT. Telkom memiliki alat untuk memonitor yang disebut Paessler Router Traffic Grapher (PRTG) yang berfungsi untuk memantau dan mengelola traffic atau banyaknya arus lalu lintas data pada jaringan lokal. Dengan memantau traffic arus data yang keluar ataupun yang masuk, maka akan meningkatkan kinerja jaringan lokal.
Colocatian Data Center Surabaya merupakan produk dari  perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) dibawah naungan divisi multimedia yang telah menggunakan Sistem Paessler Router Traffic Grapher (PRTG) atau Network Monitoring, maka dari itu penulis mengambil judul laporan kerja praktek ”Analisa Sistem Network Monitoring (PRTG)” pada colocation data center PT.TELKOM di Surabaya.

1.2              Rumusan Masalah

Berkaitan dengan uraian latar belakang, maka penulis dapat menentukan pokok permasalahan yang akan dibahas. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana proses bisnis yang ada di colocatian data center PT.TELKOM?
2.      Bagaimana menganalisa Sistem Informasi Network Monitoring Pelanggan pada PT.TELKOM?

1.3              Batasan Masalah

Sebagaimana disebutkan dalam latar belakang, maka penyusunan laporan ini dibatasi pada cara kerja Sistem Network Monitoring serta proses bisnis yang ada di colocatian data center PT.Telkom Divisi Multimedia Surabaya.

1.4              Tujuan Analisis

1.    Memahami proses bisnis yang ada di Colocatian Data Center PT.TELKOM.
2.    Memahami cara kerja Sistem Network Monitoring yang diterapkan PT.TELKOM.


1.5              Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Adapun metode yang digunakan dalam tiap-tiap tahapan antara lain:

Metode wawancara yaitu mencari informasi secara langsung dari pihak yang bersangkutan dengan cara menampung semua keterangan yang diberikan tentang Analisa Sistem Network Monitoring (PRTG) PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Multimedia Surabaya.

Metode observasi yaitu suatu metode pengambilan data dengan cara mengamati langsung tempat atau objek yang akan diteliti. Yaitu melakukan pengamatan Analisa Sistem Network Monitoring (PRTG) PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Multimedia Surabaya.

Yaitu mencari referensi dengan membaca buku-buku yang ada di PT.TELKOM kota Surabaya serta melihat situs-situs di internet yang berhubungan dengan data center, Network Monitoring dan industri telekomunikasi di Indonesia.



           BAB 2  

 LANDASAN TEORI


2.1              Sistem Informasi

Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan. Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. Sedangkan data adalah fakta-fakta yang menggambarkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik yang belum diatur atau diproses. Jika sistem informasi dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengawasan, analisis, dan visualisasi dalam organisasi (Cahyaningrum, 2013).
                                             

2.2              Pengertian Colocation data Center

Menurut Bullock (2009, p1), data center dikenal sebagai kumpulan server atau ruang komputer. Data center adalah ruangan di mana sebagian besar server dan penyimpanan data perusahaan terletak, beroperasi, dan diatur. Terdapat empat  komponen  utama data center: (1) white space,(2) infrastruktur pendukung, (3) peralatan TI, dan (4) operasi. Menurut Milojkovic (2010, p3), data center adalah penyimpanan pusat, baik fisik maupun virtual untuk media penyimpanan, manajemen, dan penghapusan data serta informasi dari bagian pengetahuan tertentu.
Jadi, Pusat data (data center) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data.
Sebuah colocation  center atau pusat colocation adalah jenis pusat data dimana peralatan ruang dan bandwidth yang tersedia untuk disewakan untuk pelanggan ritel atau enterprise. Fasilitas colocation memberikan ruang, daya, pendinginan, dan keamanan fisik untuk server, penyimpanan, dan peralatan jaringan lainnya dari perusahaan dan menghubungkan mereka ke berbagai layanan telekomunikasi dan jaringan penyedia dengan memiinimalkan biaya dan kompleksitas.

2.3              Kriteria Perancangan Data Center.

Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, harus diperhatikan kedua hal tersebut, dengan tujuan mendapatkan data center  sesuai dengan kriteria berikut:

2.4.1       Availability
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.

2.4.2                  Scalability dan flexibility
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat, atau ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.

2.4.3                  Security
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun pengamanan non-fisik.



2.4.4                  Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan processor yang bersifat scable dan RAM yang besar serta dilengkapi dengan sistem operasi khusus. Server juga memiliki perangkat lunak administrative yang mengontrol akses terhadap jaringan, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer) dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Server memiliki fungsi yang sangat banyak, misalnya untuk ilmu pengetahuan, situs internet, maupun sekedar penyimpanan data. Yang paling utama adalah untuk menghubungkan computer client ke internet.
Server merupakan suatu computer menyediakan layanan dan pusat bagi computer lainnya. Komputer server haruslah memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari pada client.

2.4              Management Pelanggan

a.    Menurut Griffin (2005, 31). Pelanggan adalah seseorang yang terbiasa untuk membeli yang terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu.
b.    Pelanggan adalah masyarakat yang pada umumnya membutuhkan barang dan jasa yang berpotensi  melakukan pembelian (Yoeti, 2006:11).
Berdasarkan definisi diatas, maka penulis mendefinisikan pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan-perusahaan bisnis.
Manajemen hubungan pelanggan (CRM) customer relationship management merupakan usaha untuk menyediakan jembatan strategis antara teknologi informasi dan strategi pemasaran yang bertujuan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan serta profitabilitas. Manajemen hubungan pelanggan dapat pula didefinisikan sebagai integrasi dari penjualan, pemasaran, pelayanan yang terkoordinasi (Kalakota dan Robinson 2001).
Manajemen hubungan pelanggan telah muncul untuk mendukung pandangan bahwa “mengembangkan hubungan dengan pelanggan adalah cara terbaik untuk membuat menjadi pelanggan setia dan pelanggan yang setia akan lebih menguntungkan dari pada pelanggan yang tidak setia” dan definisi lain mengatakan bahwa CRM merupakan suatu strategi perusahaan yang digunakan untuk memanjakan pelanggan agar tidak berpaling ke pesaing sehingga akan tercipta hubungan yang abadi dengan pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus mampu memberikan sentuhan pelayanan individual dimana pelanggan diperlakukan sebagai raja. Mulai dari produk yang ditawarkan, proses penawaran, sampai cara melakukan transaksi harus disesuaikan dengan tiap-tiap pelanggan.
Menurut Philip Kotler dan amstrong (2001) kepuasan pelanggan adalah suatu tingkatan di mana perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan pembeli. Jika kinerja jauh lebih rendah dari harapan, pembeli tidak terpuaskan. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja melebihi yang diharapkan, pembeli lebih senang. Perusahaan yang pintar bermaksud untuk memuaskan pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka berikan, kemudian memberi lebih banyak dari yang mereka janjikan.

2.5              Metode Akusisi Data

Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah spesifikasi manajemen jaringan yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sebuah bagian dari Internet Activities Board (IAB), pada pertengahan tahun 1980-an sebagai manajemen untuk produk-produkjaringan berbasis LAN, seperti bridge,router, dan wiring concentrator. SNMP didesain untuk mengurangi tingkat kompleksitas dari manajemen jaringan dan banyaknya sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung manajemen tersebut Adanya SNMP memungkinkan manajemen jaringan yang tersentralisasi, kuat, dan compatible pada semua platform. Selain itu, SNMP memberikan fleksibilitas untuk manajemen informasi-informasi yang dimiliki oleh vendor produk tertentu.
SNMP merupakan spesifikasi komunikasi yang menjelaskan bagaimana informasi manajemen dipertukarkan antara aplikasi manajemen jaringan dengan agen manajemen.
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah metode yang paling dasar untuk pengumpulan data bandwidth dan penggunaan jaringan. Hal ini dapat digunakan untuk memeantau penggunaan bandwidth dari roputer dan switch port-by-port, serta pembacaan perangkat seperti memori, beban CPU, dll.

Gambar 2. 1 : Akuisisi data dengan SNMP

Ketika teknologi ini digunakan PRTG perangkat (misalnya router, switch, dan  server) untuk penghitung lalu lintas port. Pilihan ini menciptakan setidaknya beban CPU dan beban jaringan dari tiga metode.

Sniffer Paket yang juga dikenal sebagai Network Analyzers atau Ethernet Sniffer ialah sebuah aplikasi yang dapat melihat lalu lintas data pada jaringan komputer. Dikarenakan  data mengalir secara bolak-balik pada jaringan, aplikasi ini menangkap tiap-tiap paket dan terkadang menguraikan isi dari RFC (Request for Comments) atau spesifikasi yang lain. Berdasarkan pada struktur jaringan (seperti hub atau switch), salah satu pihak dapat menyadap keseluruhan atau salah satu dari pembagian lalu lintas dari salah satu mesin di jaringan. Perangkat pengendali jaringan dapat pula diatur oleh aplikasi penyadap untuk bekerja dalam mode campur-aduk (promiscuous mode) untuk “mendengarkan” semuanya (umumnya pada jaringan kabel).
Gambar 2. 2 : Data akuisisi menggunakan paket sniffing

Untuk menghitung penggunaan bandwidth, PRTG memeriksa semua paket data jaringan baik lewat kartu jaringan pada PC atau paket data dikirim oleh port monitoring switch dengan built-in Packet Sniffer. Untuk jaringan yang lebih besar menawarkan probe jauh yang mendistribusikan beban dan menjamin kinerja maksimum.

Flow di identifikasikan sebagai sebuah aliran yang tidak berarah dari paket-paket antara pengirim dan penerima yang diketahui berdasarkan alamat IP (network layer) serta port sumber dan port tujuan (transport layer).
Pilihan lain untuk mengukur penggunaan bandwidth dengan alamat IP atau dengan aplikasi adalah dengan menggunakan protokol Cisco NetFlow yang sangat cocok untuk jaringan lalu lintas yang tinggi. Banyak router dan switch dari Cisco mendukung protokol ini.
Perangkat Cisco yang menggunakan Netflow mendukung penggunaan bandwidth jaringan internal dan hanya mengirim data sebelum dikumpulkan ke sistem PRTG dengan tujuan untuk dihitung. Dengan cara ini beban komputasi untuk PRTG jauh lebih rendah. Pilihan ini direkomendasikan untuk jaringan lalu lintas tinggi.

2.6              Bandwidth

Bandwidth adalah besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network. Istilah ini berasal dari bidang teknik listrik, di mana bandwidth yang menunjukkan total jarak atau berkisar antara tertinggi dan terendah sinyal pada saluran komunikasi (band). Banyak orang awam yang kadang menyamakan arti dari istilah bandwidth dan data transfer, yang biasa digunakan dalam initernet, khususnya pada paket-paket web hosting. Bandwidth sendiri menunjukkan volume data yang dapat di transfer per unit waktu. Sedangkan data transfer adalah ukuran lalu lintas data dari website. Lebih muda kalau dikatakan bandwidth adalah rate dari data transfer.
Di dalam jaringan computer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibaw dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam satuan detik). Jenis bandwidth  ini biasanya diukur dalam satuan bps (bite per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam bentuk Bps (bytes per second). Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar /tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar/images dalam video presentation.
Pengertian Bandwidth menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1.      Menurut Norton  dan kearns (1999), bandwidth ialah lebar komunikasi di antara saluran yang diukur dalam Hz.
2.      Menurut Tanenbaum (2003), bandwidth ialah jarak dari frekuensi yang ditransmisikan tanpa menyebabkan sinyal menjadi lemah.

Terdapat dua jenis bandwidth yaitu :
a.    Digital Bandwidth
Digital Bandwidth adalah jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits persecond tanpa distorsi.
b.    Analog Bandwith
Analog Bandwidth adalah perbedaan antara frekuensi terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.

Management Bandwith, adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk management dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalulintas jaringan. sedangkan QoS adalah kemampuan untuk menggambarkan suatu tingkatan pencapaian didalam suatu system komunikasi data.
Manajemen Bandwidth adalah pengalokasian yang tepat dari suatu bandwidth untuk mendukung kebutuhan atau keperluan aplikasi atau suatu layanan jaringan. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringanQoS = Quality Of Services).
Maksud dari manajemen  bandwidth ini adalah bagaimana kita menerapkan  pengalokasian atau pengaturan bandwidth dengan menggunakan sebuah PC Router Mikrotik.
Manajemen bandwidth  memberikan kemampuan untuk mengatur Bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas sesuai dengan permintaan pelanggan.Selain itu juga diperoleh keuntungan sebagai berikut :
a.       Semua komputer dapat menggunakan internet dengan lancar dan stabil walaupun semua unit komputer menggunakan internet dalam waktu yangbersamaan.
b.      Semua bagian unit komputer mendapatkan bandwidth sesuai dengan kebutuhan koneksi internet.
c.       Membantu admin dalam mengontrol bandwidth.







          BAB 3  

 PEMBAHASAN


3.1  Sistem Aplikasi Yang Digunakan Di Colocatian Data Center

3.1.1        Sistem Informasi di colocatian data center Telkom Gubeng

Sistem Paessler Router Traffic Grapher (PRTG) atau Network Monitoring merupakan perangkat lunak (software) untuk memonitoring penggunaan bandwidth pada jaringan network. Dengan PRTG maka colocatian data center dapat dengan mudah memantau sejumlah data yang mengalir melalui jaringan network serta menganalisa trafict, pada PRTG kegiatan monitoring sesungguhnya dilakukan oleh apa yang disebut "sensor". Sensor akan melakukan pengawasan (monitoring) terhadap satu aspek, seperti misalnya: service network (FTP, HTTP, dll), port ethernet, pemakaian CPU dan memory, dll   
 Sistem Paessler Router Traffic Grapher (PRTG yang ada pada colocatian PT.Telkom didapat dari situs PRTG Paessler. Dijalankan pada operasi Windows dan dapat berjalan selama 24 jam setiap hari untuk mencatat penggunaan parameter jaringan.

3.1.2         Monitoring Suhu Ruangan ( Air Conditioner )

Monitoring suhu ruangan ( Air Conditioner ) adalah  sistem informasi yang berfungsi mengendalikan dan memberikan informasi tentang suhu ruangan yang ada di dalam ruang data center dan network. Monitoring suhu ruangan di colocation data center Gubeng menggunakan Web Based Application. Dimana Seluruh  aktivitas monitoring suhu ruangan dalam ruang server bisa di akses melalui Web. Mulai dari mematikan,mengatur suhu ruangan bisa di lakukan melalui WEB Based. Adapun perangkat monitoring di dalam ruang data center dan network ada 2, 1 perangkat monitoring  mempunyai dua compressor,. Apabila ada alarm ( permasalahan di AC) maka akan muncul notifikasi sperti di tunjukan dalam gambar 3.7 di bawah ini.


Gambar 3. 1 : PAC

3.1.3        Teknologi  Pendukung Perusahaan

Adapun Teknologi pendukung yang diterapkan  dalam operasional perusahaan di colocatian data center PT.TELKOM kota Surabaya masih menggunakan Microsoft office diantaranya Microsoft word, Microsoft Excel, PDF Editor untuk pembuatan laporan bulanan.
Proses Input data pelanggan masih menggunakan Microsoft Excel. Untuk Input surat keluar masuk barang masih menggunakan Microsoft Word dan Pdf Creator berfungsi untuk arsip data. Dalam menyusun laporan bulanan di colocatian data center juga masih menggunakan Microsoft Word.









BAB 4 

ANALISA KINERJA SISTEM


4.1              Analisa Proses Bisnis

Analisis proses bisnis dilakukan untuk mengetahui kegiatan proses bisnis yang dilakukan colocatian data center Divisi multimedia Surabaya. Mulai dari keterkaitan proses bisnis yang terjadi,Bisnis rules,jenis data dan Aktor yang terlibat dalam kegiatan proses bisnis. 
     Adapun kegiatannya dapat di jelaskan pada sub bab di bawah ini:

4.1.1        Proses Bisnis Berjalan Di Perusahaan

Secara garis besar Sistem yang berjalan dalam proses bisnis pada unit colocatian data center PT.TELKOM adalah Sebagai berikut :
a.      Proses Pasang Baru
Setiap pelanggan yang hendak berlangganan layanan colocatian data center harus melalui proses pengisian form pasang baru, setelah formulir pasang baru diisi oleh pelanggan, unit service assurance akan melakukan verifikasi data dan membuat order cek Alat Produksi (ALPRO) kepada unit colocatian data center, guna mengecek ketersedian alat produksi sesai permintaan pelanggan. Setelah alat produksi dinyatakan tersedia oleh unit colocation data center maka unit service assurance akan membuat WO (Work Order) aktivasi layanan, untuk dikirimkan ke unit colocatian data center. Setelah WO aktivasi dikirim ke unit colocatian data center, maka unit colocatian data center akan melakukan aktivasi dan test layanan sesuai data WO aktivasi. Tahap setelah aktivasi dan test layanan unit colocatian data center akan mencatat data-data terkait proses aktivasi meliputi posisi rak,topologi jaringan internet, jumlah IP public. Untuk dibuatkan laporan aktivasi layanan yang akan diberikan kepada pihak pelanggan, dan unit service assurance agar dilaporkan ke petugas input tagihan TELKOM. Dokumen Flowchart proses pasang baru secara manual dapat ditunjukan pada gambar :
Gambar 4. 1 : Flowchart manual proses pasang baru

b.      Proses Upgrade Data Pelanggan
Proses Upgradelayanan dapat dilakukan apabila pelanggan telah mengisi dokumen pengajuan upgrade layanan colocatian data center, setelah formulir upgrade layanan diisi oleh pelanggan, unit service assurance akan melakukan verifikasi data dan membuat order cek Alat produksi (ALPRO) kepada unit colocatian data center guna mengecek ketersediaan  ALPRO sesuai permintaan pelanggan. Setelah ALPRO dinyatakan tersedia oleh unit colocatian data center, maka unit service assurance akan membuat WO (Work  Order) upgrade layanan untuk dikirimkan ke unit colocatian data center. Setelah WO upgrade layanan telah dikirim ke unit colocation data center, maka unit colocatian data center akan melakukan upgrade layanan dan test layanan sesuai data WO upgrade layanan. Tahap setelah upgrade layanan dan test layanan sesuai data WO upgrade layanan. Tahap setelah upgrade layanan dan test layanan, unit colocatian data center akan mencatat data-data yang terkait proses upgrade layanan meliputi posisi rak, topologi jaringan internet, jumlah IP publik untuk dibuatkan laporan upgrade layanan yang akan diberikan kepada pihak pelanggan dan unit service assurance, agar dilaporkan ke petugas input tagihan TELKOM. Dokumen flowchart proses pasang baru secara manual dapat ditunjukan pada gambar :
Gambar 4. 2 : Flowchart manual proses upgrade layanan
c.       Proses Berhenti Langganan.
Proses berhenti berlangganan dapat dilakukan apabila pelanggan  telah mengisi dokumen formulir pengajuan berhenti berlangganan layanan colocatian data center, setelah formulir berhenti berlangganan diisi oleh pelanggan, unit service assurance akan melakukan verifikasi administrasi pembayaran pelanggan ke petugas tagihan TELKOM, apabila administrasi pelanggan masih ada tunggakan pembayaran maka unit service assurance akan mengkonfirmasi pelanggan untuk melakukan pembayaran tunggakan sampai lunas, dan jika sudah tidak ada masalah administrasi pembayaran, maka unit service assurance akan menerbitkan work order (WO) deaktivasi layanan pelanggan kepada unit colocatian data center. Setelah unit colocatian data center melakukan proses deaktivasi layanan tahapan selanjutnya akan dilakukan pencatatan data pelanggan dan ALPRO untuk dibuatkan laporan deaktivasi layanan untuk diberikan kepada pelanggan dan unit service assurance agar dilaporkan ke petugas input tagihan TELKOM. Dokumen flowchart proses berhenti berlangganan secara manual dapat ditunjukan pada gambar:

Gambar 4. 3 : Flowchart manual proses berhenti berlangganan

d.      Proses Laporan.
Proses laporan dibuat oleh unit colocatian data center kepada unit service assurance setiap bulan meliputi laporan data pelanggan dan laporan data ALPRO. Adapun tahapan-tahapan pembuatan laporan dengan mencari arsip data pelanggan dan ALPRO untuk dilakukan pembuatan laporan bulanan. Dokumen flowchart proses laporan manual dapat ditunjukan pada gambar :
Gambar 4. 4 : Flowchart manual proses laporan

4.1.2        Analisa  Jaringan Komputer

Pada colocation data center PT.Telkom akses jaringan komputer terbagi atas dua jenis yaitu jaringan kabel dan jaringan nirkabel (wireles)  dan terinstal pada ruang operator data center serta ruang server dan saling terkoneksi (terhubung). Jaringan kabel di pergunakan untuk keperluan karyawan  dalam mengakses data ataupun internet dan juga monitooring bisa juga digunakan pelanggan untuk mengakses internet, download,backup ataupun restore server, sedangkan untuk jaringan nirkabel bisa digunakan karyawan ataupun pelanggan yang tidak membutuhkan koneksi dengan kecepatan tinggi. Kebutuhan akan jaringan komputer pada colocatian data center digunakan untuk berbagai fungsi diantaranya:
1.      Untuk pertukaran informasi.
2.      Pemakaian sharing printer.
3.      Untuk mengakses program PRTG,PAC dan CCTV
4.      Untuk akses internet.
5.      Untuk download dan upload data.
Maka untuk menghubungan jaringan antar komputer pada PT.Telkom, khususnya jaringan yang terpasang pada ruangan operator colocation data center menggunakan switch unmanage, dan telah membentuk suatu jaringan komputer LAN.
Switch yang dipakai untuk jaringan komputer pada ruangan colocation data center merupakan komponen jaringan yang menggunakan swicth 24 port yang  akan menjadi penghubung bagi titik-titik jaringan atau node sehingga akan membentuk jaringan komputer pada topologi tree. Topologi jenis ini merupakan gabungan antara topologi bus dan topologi star. Dimana ada dua switch ,dan setiap perangkat switch menggunakan topologi star kemudian masing-masing switch  terkoneksi menggunakan topologi bus.
Adapun kelebihan topologi tree adalah sebagai berikut :
1.      Pengkabelan point to point untuk setiap bagian jaringan.
2.      Deteksi kesalahan cukup mudah.
3.      Kerusakan pada salah satu link tidak mempengaruhi sambungan yang lain, asalkan hub atau switch masih berfungsi.
Berdasarkan Analisa topologi diatas maka penulis dapat membuat sketsa tata letak yang menggambarkan perusahaan tempat penulis menganalisa. Adapun gambarnya bisa di sketsakan sperti di bawah ini :
Gambar 4. 5 : Sistem Jaringan Komputer perusahaan

a.    Seeting IP
o   Untuk jaringan network yang diterapkan : 192.168.252.0/24
o   Server CCTV dan Monitoring : 192.168.252.15:7171
o   Server PAC 1 : 192.168.252.12.
o   Server PAC 2 : 192.168.252.11.
o   Selebihnya IP yang tersedia bisa digunakan client/user.
o   Semua ip komputer yang terkoneksi dalam satu jaringan tidak boleh ada ip yang sama dengan komputer lainnya.

b.   Kecepatan Akses Internet di ruang operator
     Adapun untuk analisa kecepatan internet pada colocatian data center menggunakan speedtest.net dan selama proses browsing, download maupun upload data cukup lancar. Berikut ini adalah penggambaran kecepatan internet di ruang operator colocatian data center :
Gambar 4. 6 : Kecepatan akses internet

4.2              Analisis Sistem berjalan

Analisis sistem merupakan gambaran tentang sistem yang sedang berjalan unit Colocatian Data Center PT.Telkom di Surabaya, yaitu analisis Network Monitoring. Dalam analisis ini akan diberikan gambaran lebih jelas mengenai sistem yang sedang berjalan saat ini.

4.2.1        Analisa Sistem Pembuatan Laporan.

Belum adanya sistem informasi yang dapat membantu dalam kegiatan pendataan data pelanggan unit colocatian data center PT. TELKOM maka petugas colocatian data center melakukan input data pelanggan, input layanan, upgrade jenis layanan pelanggan melalui Microsoft excel, melakukan input surat keluar masuk barang melalui Microsoft word dan untuk pelaporan bulanan masih menggunakan Microsoft Word dan PDFcreator.
Dikarenakan proses input data pelanggan, input surat keluar masuk barang dan laporan masih menggunakan  Microsoft office serta PDF converter. Maka sistem ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Microsoft Office seperti word,excel,dan pdf converter:
ü  Cukup mudah diterapkan dalam pembuatan laporan.
ü  Data yang diterima sudah menjadi data pasti yang tidak mudah di edit. Apabila ada coretan maka akan cepat diketahui.
ü  Microsoft excel mempunyai kemampuan menampung data yang cukup besar dengan 1 juta baris dan 16.00 kolom dalam 1 shet.
Kekurangan Microsoft Office:
ü  Sistem yang dikerjakan terlalu memakan waktu yang lama sehingga arsip-arsip tersebut hilang,rusak atau terselip diantara arsip-arsip yang lainnya.
ü  Pada Microsoft Excel, data dapat di ubah dengan mudah sehingga keaslian data tidak pasti.
ü  Pemeriksaan data dilakukan oleh manajer dengan cara memeriksa satu per satu secara manual.

4.2.2        Analisa Sistem Monitoring Jaringan Pada Switch.

Pada sub-bab ini akan di jelaskan tentang analisa monitoring jaringan switch pada colocatian data center yang di arahkan ke perangkat pelanggan dengan menggunakan aplikasi PRTG ( Paessler Router Traffic Grapher ) yang telah di terapkan di PT. Telekomunikasi Indonesia. Analisa  meliputi dari operating system, tampilan, fitur-fitur serta fungsi penggunaan PRTG ( Paessler Router Traffic Grapher ).

A.     PRTG
PRTG Network Monitor merupakan aplikasi yang digunakan untuk memantau seluruh jaringan. Sebuah antarmuka berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menemukan dan mengkonfigurasi perangkat jaringan dengan sensor yang ingin di monitor.
PRTG network monitoring yang ada di lingkungan kerja colocatian data center, PC Servernya menggunakan operating sistem Microsoft windows. PRTG server yang telah dikonfigurasi kemudian ditempatkan di dalam ruang network untuk bisa melakukan monitoring data. Penempatan PRTG server dalam ruang network ini dilakukan agar posisi server PRTG dekat dengan posisi switch yang akan dimonitor. Supaya apabila ada trouble atau kendala koneksi antara server PRTG dan switch mudah di analisa gangguannya. Alasan selanjutnya ruangan network dingin sehingga membuat kinerja server maksimal. PRTG memonitoring jaringan pada Switch yang dilakukan secara realtime dalam 24 jam/hari dengan refresh web setiap 1 menit yang berfungsi untuk menampilkan grafik traffict lebih detail pada waktu tertentu.
B.      Fitur-Fitur dalam PRTG
a.        Mudah di download,konfigurasi dan mudah di gunakan.
b.       Kemampuan untuk melakukan monitoring pada jaringan yang digunakan oleh lebih dari 80.000 user setiap harinya.
c.        Mengklasifikasi traffic jaringan ke dalam parameter-parameter seperti IP address, protokol dan lain-lain.
d.       Dapat bekerja dengan kebanyak kan perangkat jaringan seperti switch, router, firewall dan lain-lain yang berbeda-beda sesuai dengan perusahaan pembuatnya.
e.        Monitoring engine mampu melakukan monitoring terhadap beberapa (bahkan ribuan) sensor secara simultan atau serentak.

C.    Tampilan PRTG Serta Fungsi.
1.      Halaman Login
Untuk mengakses PRTG Network Monitor, user hanya perlu mengisi pada browser, ip address tempat PRTG Network dijalankan. Pertama kali menjalankan user harus melakukan login untuk verifikasi agar masuk ke halaman utama aplikasi. Untuk melakukan proses login, user harus menginputkan username dan password lalu klik login.
Gambar 4. 7 : Menu Login

2.      Halaman Home
Menu Halaman Home, pada kota kiri atas merupakan menu utama yang ada pada PRTG Network Monitor. Pada kotak kanan atas merupakan informasi tentang status terkini dari semua device yang sedang di monitoring. Menu ini akan selalu muncul di setiap halaman apapun yang ada di PRTG Network Monitor.

Gambar 4. 8 : Halaman Home

3.         Menu Device
Menu ini di gunakan untuk melihat tampilan jaringan secara umum digunakan menu device. Menu ini akan sering di akses karena berisi semua status jaringan yang sedang di monitor.
Gambar 4. 9 : Menu Device

Pada gambar 4.8 kotak biru sebelah kiri menandakan kondisi jaringan yang sedang di monitor. Jaringan di bagi berdasarkan sensor dengan status berbeda –beda yang dilihat dari perbedaan warna nya.
Gambar 4. 10 : Status sensor

Ada 8 (delapan) status sensor yang berbeda di lihat dari warnanya:
1.         Sensor berwarna abu-abu : sensor ini berstatus unknown yang berarti sensor belum sempat di cek oleh PRTG Network Monitor atau terdapat error dalam komunikasi jaringan
2.         Sensor berwarna biru : Sensor ini berstatus paused yang berarti sensor sedang dihentikan untuk waktu yang ditentukan atau pun tidak ditentukan.
3.         Sensor berwarna hijau : Sensor ini berstatus Up yang berarti sensor sedang berjalan dengan baik dan juga menerima data.
4.         Sensor berwarna kuning : Sensor ini berstatus warning yang berarti ada error saat PRTG Network Monitor membaca sensor, tetapiakan dicek lagi. Namun bisa saja statusnya akan menjadi down.
5.         Sensor berwarna merah : Sensor ini berstatus down yang berarti sensor sudah berada di tahap Error atau PRTG tidak bisa menjangkau perangkat tempat sensor berada.
6.         Sensor berwarna merah bata : Sensor ini berstatus down (acknowledged) yang berarti sensor ini sudah berstatus down namun sudah diketahui dan ditandai oleh pengguna sehingga tidak ada lagi notifikasi yang berasal dari sensor.
7.         Sensor berwarna merah-hijau : Sensor ini berstatus down (partial) yang berarti dalam sebuah cluster, ada node yang melaporkan sensor berstatus down sedangkan node lain melaporkan sensor yang sama berstatus Up.
8.         Sensor berwarna orange : Sensor ini berstatus unusual yang berarti sensor dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. Pendeteksian dilakukan berdasarkan histori rata-rata sensor.

4.         Halaman Ping Sensor
Halaman ping sensor ini digunakan untuk mengecek apakah device sedang tersedia dalam jaringan atau tidak. Ping sensor akan menampilkan device yang menjalankan PRTG Network Monitor ke device yang akan di monitor.
Gambar 4. 11 : Ping Sensor

Dilihat dari gambar diatas, indicator horizontal pada grafik merupakan waktu yang berjalan. Interval waktunya adalah 5 menit.sedangkan indicator vertical merupakan indicator device saat merespon ping request. Ping sensor ini dapat berguna untuk mengecek apakah ada masalah pada jaringan. Ping besar menandakan adanya delay, yang dapat disimpulkan berarti sedang terjadi masalah pada jaringan switch pelangan.

5.        Monitoring bandwitch dan Traffic.
Untuk melakukan monitoring bandwitch dang traffic maka diperlukan sensor SNMP traffic. Menu ini menggunakan Simple Network Management Protocol. Sensor ini dipasang di semua device yang terdapat pada lalu lintas data. Sensor ini memungkinkan untuk memonitor traffic out, traffic in, traffic total. Contoh tampilan traffic dari salah satu pelanggan colocatian data center serpti pada gambar 4.11.
Gambar 4. 12 : Traffict data pelanggan

Pada gambar 4.11 terdapat indicator horizontal pada grafik yang menunjukan waktu yang berjalan dengan interval 5 menit. Sedangkan indicator vertical menunjukan kecepatan bandwidth. Pada grafik , garis yang berwarna hijau muda menunjukan traffic total, dan garis biru menunjukan traffic out.
Untuk bandwidth sendiri semakin tinggi grafiknya menunjukan peningkatan aktifitas data yang semakin tinggi. Jika semakin tinggi aktifitas datanya maka trafictnya bisa melebihi kapasitas dan bisa terjadi gangguan pada server pelanggan yaitu biasanya aksesnya menjadi lambat karena terlalu banyak beban.

D.    Jumlah Pelanggan.
Jumlah pelanggan yang ada di colocation data center berjumlah 50 pelanggan sedangkan untuk rincian daftar nama-nama pelanggan pada colocation data center tidak boleh di sebutkan dikarenakan demi keamanan pelanggan. Trafik jaringan pelanggan di monitor melalui switch yang terhubung ke arah perangkat pelanggan. Semua switch port yang menuju ke arah pelanggan akan di monitoring oleh sistem PRTG. Berikut adalah tampilan dari jumlah pelanggan yang dimonitoring oleh PRTG network monitoring :
Gambar 4.13 : Tampilan List Switch
Ini adalah tampilan list switch yang ada di colocation data center. Ada 7 switch yang di monitoring oleh PRTG network monitoring. Setiap switch mepunyai 24 port. Dimana setiap port di pakai untuk satu layanan Telkom. Yang di maksud layanan telkom seperti astinet, metro,VPN.

E.     Trafict Pelanggan.
Berikut ini adalah contoh tampilan trafik salah satu pelanggan colocation data center PT. Telkom Gubeng :
Gambar 4.14 : Grafik Bandwitch

Ini adalah grafik dari bandwitch data salah satu pelanggan yang di monitoring oleh PRTG Network monitor. Data yang di monitor secara live setiap 5 menit sekali kemudian tersimpan dalam database PRTG Network Monitoring.

F.     Keamanan Sistem PRTG
Sistem keamanan pada PRTG network monitoring pada colocatian data center yaitu Untuk  mengakses Sistem PRTG network monitoring pengguna harus melakukan login dengan memasukan username dan pasword yang telah di set
.
G.    Hardware.
Hardware yang digunakan dalam pengoperasian PRTG Network Monitor ini sudah mencapai spesifikasi minimum yang diterapkan oleh PRTG. Namun bila jaringan yang akan di pantau tergolong besar, maka spsesifikasi perangkat yang digunakan juga harus tinggi agar bisa memproses aliran data dengan sebaik-baiknya. Spesifikasi hardware yang digunakan dalam proses ini adalah :
·                     Processor Pentium IV
·                     RAM 1 GB
·                     Motherboard
·                     Hardisk dengan kapasitas 80 GB.

4.3              Kelemahan dan Kelebihan Network Monitoring ( PRTG )

PRTG merupakan software buatan Paessler AG untuk monitoring jaringan dengan antarmuka berbasis  web sederhana yang membantu administrator jaringan dalam memantau jaringan.PRTG mempunyai kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut :
Kelebihan PRTG :
a.         Mengawasi terhadap koneksi resource – resource pada jaringan.
b.        memonitoring traffict perangkat network (manage) dan server.
c.         memonitoring kapasitas memory pada perangkat .
d.        memonitoring penggunaan CPU pada perangkat.
e.         memberikan notofikasi apabila CPU,memory atau traffict pada perangkat yang telah melebihi batas yang telah ditentukan dan memberikan notofikasi kembali apabila CPU, memory atau trafict sudah kembali normal.
f.             Grafik yang ditampilkan menarik.
g.        Installasi dan konfigurasi mudah.
Kelemahan PRTG :
a.              API (Aplication Programing Interface) untuk program eksternal kurang bagus.
b.             Aplikasi hanya bisa diinstal pada sistem operasi berbasis windows.

4.4              Kontribusi Ke Perusahaan

Selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek di lingkungan perusahaan colocatian data center  PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Multimedia Surabaya  mempunyai peranan yaitu membantu operasional di lingkungan perusahaan. Mahasiswa Memberikan Kontribusi yang penting bagi perusahaan dalam upaya membantu kinerja perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen atau pelanggan.
Adapun kegiatan mahasiswa selama masa kerja praktek yaitu sebagai berikut :
1.      Dialog langsung dengan pembimbing kerja praktek di perusahaan tentang depskripsi kerja selama masa kerja.
2.      Cek Email apabila ada jadwal kunjungan dari pelanggan data center untuk proses maintenance server pelanggan.
3.      Monitoring trafict network pelanggan dengan menggunakan Network Monitoring (PRTG).
4.      Apabila ada trafict data pelanggan yang melebihi kapasitas maka dilakukan pemberitahuan kepada pelanggan yang bersangkutan melalui telephone, email atau menggunakan alat komunikasi yang tersedia.
5.      Jika ada kunjungan maintenance dari pelanggan maka mahasiswa diberi tanggung jawab untuk menyiapkan peralatan maintenance seperti keyboard,monitor,ataupun peralatan lainnya guna kelancaran proses maintenance.
6.      Memberikan pengawalan selama proses maintenance apabila ada kendala maka bisa di konsultasikan dengan karyawan colocatian data center untuk dicarikan solusinya.













  BAB 5  

PENUTUP


5.1              Kesimpulan

Dari hasil analisia yang telah penulis lakukan di unit colocation data center PT. TELKOM, maka kami menyimpulkan bahwa proses bisnis yang berjalan terdapat dua unit yang saling terkait
1.        bisnis yang berjalan di colocatian data center terdapat dua unit yang saling berhubungan dalam proses kerja dengan pelanggan , sehingga sering terjadi salah pengertian dalam penyampaian informasi dan kurangnya koordinasi selama proses bisnis berlangsung.
2.        PRTG Network Monitor sudah berjalan dengan baik dan sudah memenuhi kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi colocatian data center PT. TELKOM.

5.2              Saran

Adapun saran yang dapat diberikan setelah melakukan analisa yang dilakukan di unit colocatian data center PT. TELKOM, antara lain :
1.        Penulis memberi saran kepada karyawan PT.TELKOM untuk saling menjaga kualitas dan kuantitas pelayanan secara terus menerus agar pelanggan semakin tertarik dan semakin percaya.
2.        Di karenakan Sistem Network Monitoring sudah  berbasis Web maka penulis menyarankan untuk meningkatkan keamanan sistem tersebut yaitu dengan memperkuat sistem firewall dan memberikan tingkat kesulitan  password admin.


DAFTAR PUSTAKA


A. Agus, M. S. (2013). Pembuatan Sistem Informasi Rumah Sakit.
Cahyaningrum, N. (2013). Pengembangan dan Analisis Sistem Informasi Pengarsipan Surat Masuk dan Surat Keluar di SMK Batik Terbaik Purworejo.
Kasiman, M. (2012). Sistem Informasi Penduduk di Tulungagung.
Kustiyaningsih, S. (2011). Sistem Informasi.
Maanari, A. (2011). Perancangan Sistem Informasi Keuangan di Toko Sumber Jaya Surabaya.
Desember Sabtu, 2014, from http://www.paesler.com/.
Desember Minggu, 2014, from wikipedia Corporation Web site: http://id.wikipedia.org/wiki/Pusat data
Januari selasa, 2015, from http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wp-content/uploads/2012/05/L2F006003_MKP.pdf
Zarlis et al; 2007; "Flowchart Design System"; Jakarta: PT.Prehallindo.
Tata Sutabri. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset
Tata Sutabri. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi Offset.
Desember Sabtu, 2014, from paessler Corporation Web site: www.paessler.com/prtg/features
Muhyuzir T.D. (2001). Analisa Perancangan Sistem Pengolahan Data. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Nanda, D. E. (2008). Best Pratice Perancangan Data Center.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar