REVIEW JURNAL E-BUSINESS
Judul
|
ANALISIS
PENERAPAN E-BUSINESS STUDI KASUS PADA PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND
TECHNOLOGY (SMART), Tbk
|
Penulis
|
Puspa
Rani 1)
Diana Rahmawati 2)
|
Tahun
|
2008
|
Tujuan
|
melakukan analisa penerapan
e-bisnis pada PT. SINAR MAS AGRO
RESOURCES AND TECHNOLOGY (SMART), Tbk
|
Pembahasan
|
PT. SMART, Tbk menggunakan
e-bisnis model B2C. Dalam hal ini, perusahaan berusaha memberi kemudahan bagi
konsumen untuk mengakses atau mengetahui tentang perusahaan yang dimaksud.
Tidak hanya konsumen, namun juga pihak-pihak lain dapat memanfaatkan sistem
ini, seperti investor, bahkan para pencari kerja. Untuk penerapan e bisnis,
PT. SMART memanfaatkan media jaringan dan komunikasi. PT. SMART, Tbk telah menyediakan situs/website tentang perusahaannya
di internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja (
www.smart-tbk.com ). Manfaat yang di peroleh dari adanya situs/website bagi insvetor baik inverstor lama maupun investor yang akan
bergabung, dapat memperoleh informasi yang sangat penting. Melalui laporan
tahunan dan hasil kuartalan, investor dapat mengetahui bagaimana kinerja
perusahaan. Informasi-informasi dan pengumuman lainnya yang dimuat akan
memberikan sinyal kepada investor untuk mengambil keputusan. Bagi konsumen, konsumen semakin dapat
mengenal produk-produk yang ditawarkan perusahaan. Untuk Para pencari kerja dapat memperoleh
informasi mengenai lowongan pekerjaan di PT. SMART, Tbk. Hal ini memudahkan
para pencari kerja dalam hal pengiriman surat lamaran yang hemat dan cepat,
serta lebih terjamin.
|
Kesimpulan
|
Bagi perusahaan besar, seperti
PT. SMART, Tbk dan lainnya, menerapkan teknologi informasi jaringan dan
komunikasi akan sangat memberikan dampak positif. Namun, bagi perusahan
menengah, terlebih bagi perusahaan kecil, penerapan teknologi
mutakhir seperti ini cenderung
akan mengakibatkan kerugian financial yang cukup besar. Hal ini dikarenakan
biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan operasional teknologi ini sangat
besar. Sedangkan hasil yang diperoleh belum tentu dapat menutupi biaya
tersebut, apalagi diharapkan dapat memberikan laba bagi perusahaan. Tetapi
untuk manfaatnya sebagai berikut :
1.
Lebih
dikenalnya perusahaan ini di kalangan masyarakat yang akhirnya dapat
memperluas pangsa pasar perusahaan (sarana promosi).
2.
Adanya
peningkatan citra perusahaan di mata pasar.
3.
Terbukanya
kesempatan untuk memperoleh investor lain, selain meningkatkan kepercayaan
investor lama.
4.
Timbulnya
sikap kecintaan produk dan loyalitas dari konsumen, yang berdampak pada meningkatnya
pendapatan penjualan akibat efek domino dari promosi yang dilakukan melalui website.
5.
Perusahaan
dapat menyampaikan berbagai informasi kepada semua pihak yang berkepentingan
dengan cepat, tepat dan efisien.
6.
Perusahaan
memperoleh kemudahan dalam proses rekruitmen karyawan.
|
Judul
|
UPAYA PENGEMBANGAN E-BUSINESS DALAM
PEMASARAN PRODUK SECARA INTERNASIONAL
|
Penulis
|
Hifzhan Frima Thousani, Achmad, Fauzi Sunarti
|
Tahun
|
2015
|
Tujuan
|
Bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan proses pengembangan e-business
dalam pemasaran produk secara internasional yang dilakukan oleh Akademi
Bisnis Online Indonesia Surabaya, serta untuk mendeskripsikan dan
menganalisis upaya strategi taktis untuk sukses dalam e-business,
tercapainya pemasaran produk/jasa yang dilakukan oleh Akademi Bisnis Online
Indonesia di Surabaya.
|
Pembahasan
|
1. Upaya
Pengembangan E-business dalam Pemasaran Produk Secara Internasional.
Berdasar
hasil penelitian yang dilakukan di lapangan didapatkan hasil bahwa Akademi
Bisnis Online Indonesia telah menerapkan e-business di dalam
kegiatan usahanya, bahkan menjadi kegiatan yang utama. Kegiatan jual beli
barang, promosi, transaksi, dan pengiriman data dilakukan oleh Akademi Bisnis
Online Indonesia sehari-hari dalam berbagai macam aktifitas usahanya.
2. Upaya
Strategi Taktis untuk Sukses dalam E-business, Tercapainya Pemasaran
Produk atau Jasa.
Informan
penelitian sebagai pemilik Akademi Bisnis Online Indonesia sangat
merasakan pengaruh positif dari teknologi internet terhadap bisnis
yang sedang berjalan. Pemanfaatkan internet atau mengubah bentuk
bisnis menjadi e-business, produk dari toko online yang
bergabung dalam Akademi Bisnis Online Indonesia mendapatkan prospek
pemasaran yang bagus dari konsumen di seluruh dunia. Menurut hasil wawancara
dengan Bapak Isharsono selaku informan penelitian dan pemilik Akademi Bisnis Online
Indonesia, secara umum untuk memperlancar bisnis toko online maka
ada beberapa strategi yang bisa dilakukan
|
Kesimpulan
|
a.
Berkembangnya informasi dan teknologi, pengusaha terdorong untuk
memasarkan produk dan jasanya secara online agar konsumen dapat dengan
mudah mengetahui yang mereka tawarkan ke konsumen. Media online tidak
memerlukan biaya yang sangat banyak dalam hal penyebaran informasinya dan
berdampak sangat efektif bila bisa dimanfaatkan dengan baik dan benar, serta
ditujukan kepada segmentasi yang tepat.
b.
Dalam upaya pengembangan e-business ke masyarakat,
Akademi Bisnis Online telah melakukan berbagai macam kegiatan seperti
seminar, workshop, dan pelatihan intensif.
c.
Akademi Bisnis Online Indonesia menerapkan strategi Search
Engine Optimalization dalam pembuatan website dan segala aktivitas
pemasarannya secara online, yaitu dengan memasukkan keyword atau
kata kunci yang nantinya akan dapat dilacak oleh mesin pencari seperti Google
atau Yahoo. Riset keyword dilakukan terlebih dahulu sebelum memastikan
keyword yang akan digunakan. Ada beberapa tools yang dapat
dimanfaatkan untuk melakukan riset, salah satu tools yang bisa digunakan
untuk melakukan riset kata kunci untuk website adalah Google Adwords
Keyword Planner.
|
Judul
|
EVALUASI PENERAPAN E-BUSINESS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK
MODEL SHAABAN ELAHI (STUDI KASUS PERUSAHAAN HOTEL GRAND LEGI)
|
Penulis
|
Bagas
Samudra(1), Mudjahidin, S.T, M.T(2)
|
Tahun
|
2014
|
Tujuan
|
Dapat mengetahui hasil
evaluasi penerapan framework e-business tersebut jika di terapkan pada
perusahaan Grand Legi.
|
Pembahasan
|
A. Deskripsi
Objek Penelitian
Mengambil
data dari responden yang dituju, dimensi teknis sebanyak 11 orang yang
dibawah 2 tahun dan 14 orang yang diatas duatahun bekerja, dimensi organisasi
sebanyak 7 orang yang dibawah 2 tahun dan 9 orang yang diatas duatahun
bekerja, dimensi organisasi sebanyak 6 orang yang dibawah 2 tahun dan 7 orang
yang diatas duatahun bekerja. Jika sudah mendapatkan data dari responden yang
dituju selanjutnya menentukan validitas dari elemen yang diidentifikasi untuk
masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar organisasi dengan uji
reliabilitas.
B.
Uji reliabilitas
Uji
reliabilitas disini di uji langsung 54 responden dengan 142 pertanyaan diukur
dengan beberapa pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner dalam 1 variabel.
Dimana dari hasil pengujian reliabilitas tersebut harus diperoleh koefisien
alfa Cronbach lebih besar dari 0,60 untuk menunjukkan bahwa indikator-indikator
yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dapat dilakukan
analisis selanjutnya.
C.
Uji Wilcoxon & Uji Friedman
Rata-rata
dan standar deviasi dari respon pada indikator-indikator, ada 3 dimensi pada
pengujian ini :
1. Dimensi
teknis
2. Dimensi
organisasi
3. Dimensi
antarorganisasi
D. Uji
Kolerasi
Berdasarkan hasil penentuan validitas dari elemen
yang diidentifikasi pada masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar
organisasi, dilakukan evaluasi penerapan e-business pada
perusahaan Grand Legi dengan melihat korelasi dari ketiga dimensi tersebut.
Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga dimensi memiliki korelasi yang signifikan
yaitu korelasi teknis dengan organisasi pada taraf signifikasi 0,01 sedangkan
korelasi teknis dengan antar organisasi dan organisasi dengan antar
organisasi pada taraf signifikasi 0,1. Nilai koefisien korelasi teknis dengan
organisasi sebesar -0,412 menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi
tersebut. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah
pula dimensi organisasi pada penerapan e-business
atau sebaliknya, sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand Legi
harus ditingkatkan ke arah positif. Hasil serupa juga ditunjukkan pada
korelasi antara dimensi organisasi dengan antar organisasi dengan nilai
koefisien korelasi -0,233. Sedangkan korelasi antara dimensi teknis dengan
antar organisasi menunjukkan korelasi positif dengan koefisien 0,249.
|
Kesimpulan
|
1.
Nilai koefisien korelasi teknis dengan organisasi bernilai
negatif menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini
berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah pula dimensi
organisasi pada penerapan e-business atau sebaliknya, sehingga
hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand
Legi harus ditingkatkan ke arah positif.
2.
Hasil serupa juga ditunjukkan pada korelasi antara dimensi
organisasi dengan antar organisasi. sehingga hubungan kedua dimensi ini pada
penerapan e-business di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah
positif.
3.
Sedangkan korelasi antara dimensi teknis dengan antar organisasi
menunjukkan korelasi positif sehingga untuk dimensi teknis dengan antar
organisasi masih diperlukan peningkatan agar korelasi kedua dimensi tersebut
semakin kuat.
|