Rabu, 08 Maret 2017

REVIEW JURNAL E-BUSINESS

Judul
ANALISIS PENERAPAN E-BUSINESS STUDI KASUS PADA PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY (SMART), Tbk
Penulis
Puspa Rani 1)
Diana Rahmawati 2)
Tahun
2008
Tujuan
melakukan analisa penerapan e-bisnis pada PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY (SMART), Tbk
Pembahasan
PT. SMART, Tbk menggunakan e-bisnis model B2C. Dalam hal ini, perusahaan berusaha memberi kemudahan bagi konsumen untuk mengakses atau mengetahui tentang perusahaan yang dimaksud. Tidak hanya konsumen, namun juga pihak-pihak lain dapat memanfaatkan sistem ini, seperti investor, bahkan para pencari kerja. Untuk penerapan e bisnis, PT. SMART memanfaatkan media jaringan dan komunikasi. PT. SMART, Tbk telah menyediakan situs/website tentang perusahaannya di internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja ( www.smart-tbk.com ). Manfaat yang di peroleh dari adanya situs/website bagi insvetor baik inverstor lama maupun investor yang akan bergabung, dapat memperoleh informasi yang sangat penting. Melalui laporan tahunan dan hasil kuartalan, investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Informasi-informasi dan pengumuman lainnya yang dimuat akan memberikan sinyal kepada investor untuk mengambil keputusan. Bagi konsumen, konsumen semakin dapat mengenal produk-produk yang ditawarkan perusahaan. Untuk Para pencari kerja dapat memperoleh informasi mengenai lowongan pekerjaan di PT. SMART, Tbk. Hal ini memudahkan para pencari kerja dalam hal pengiriman surat lamaran yang hemat dan cepat, serta lebih terjamin.
Kesimpulan
Bagi perusahaan besar, seperti PT. SMART, Tbk dan lainnya, menerapkan teknologi informasi jaringan dan komunikasi akan sangat memberikan dampak positif. Namun, bagi perusahan menengah, terlebih bagi perusahaan kecil, penerapan teknologi
mutakhir seperti ini cenderung akan mengakibatkan kerugian financial yang cukup besar. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dan operasional teknologi ini sangat besar. Sedangkan hasil yang diperoleh belum tentu dapat menutupi biaya tersebut, apalagi diharapkan dapat memberikan laba bagi perusahaan. Tetapi untuk manfaatnya sebagai berikut :
1.    Lebih dikenalnya perusahaan ini di kalangan masyarakat yang akhirnya dapat memperluas pangsa pasar perusahaan (sarana promosi).
2.    Adanya peningkatan citra perusahaan di mata pasar.
3.    Terbukanya kesempatan untuk memperoleh investor lain, selain meningkatkan kepercayaan investor lama.
4.    Timbulnya sikap kecintaan produk dan loyalitas dari konsumen, yang berdampak pada meningkatnya pendapatan penjualan akibat efek domino dari promosi yang dilakukan melalui website.
5.    Perusahaan dapat menyampaikan berbagai informasi kepada semua pihak yang berkepentingan dengan cepat, tepat dan efisien.
6.    Perusahaan memperoleh kemudahan dalam proses rekruitmen karyawan.

Judul
UPAYA PENGEMBANGAN E-BUSINESS DALAM PEMASARAN PRODUK SECARA INTERNASIONAL
Penulis
Hifzhan Frima Thousani, Achmad, Fauzi Sunarti
Tahun
2015
Tujuan
Bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan proses pengembangan e-business dalam pemasaran produk secara internasional yang dilakukan oleh Akademi Bisnis Online Indonesia Surabaya, serta untuk mendeskripsikan dan menganalisis upaya strategi taktis untuk sukses dalam e-business, tercapainya pemasaran produk/jasa yang dilakukan oleh Akademi Bisnis Online Indonesia di Surabaya.
Pembahasan
1.    Upaya Pengembangan E-business dalam Pemasaran Produk Secara Internasional.
Berdasar hasil penelitian yang dilakukan di lapangan didapatkan hasil bahwa Akademi Bisnis Online Indonesia telah menerapkan e-business di dalam kegiatan usahanya, bahkan menjadi kegiatan yang utama. Kegiatan jual beli barang, promosi, transaksi, dan pengiriman data dilakukan oleh Akademi Bisnis Online Indonesia sehari-hari dalam berbagai macam aktifitas usahanya.
2.    Upaya Strategi Taktis untuk Sukses dalam E-business, Tercapainya Pemasaran Produk atau Jasa.
Informan penelitian sebagai pemilik Akademi Bisnis Online Indonesia sangat merasakan pengaruh positif dari teknologi internet terhadap bisnis yang sedang berjalan. Pemanfaatkan internet atau mengubah bentuk bisnis menjadi e-business, produk dari toko online yang bergabung dalam Akademi Bisnis Online Indonesia mendapatkan prospek pemasaran yang bagus dari konsumen di seluruh dunia. Menurut hasil wawancara dengan Bapak Isharsono selaku informan penelitian dan pemilik Akademi Bisnis Online Indonesia, secara umum untuk memperlancar bisnis toko online maka ada beberapa strategi yang bisa dilakukan
Kesimpulan
a.    Berkembangnya informasi dan teknologi, pengusaha terdorong untuk memasarkan produk dan jasanya secara online agar konsumen dapat dengan mudah mengetahui yang mereka tawarkan ke konsumen. Media online tidak memerlukan biaya yang sangat banyak dalam hal penyebaran informasinya dan berdampak sangat efektif bila bisa dimanfaatkan dengan baik dan benar, serta ditujukan kepada segmentasi yang tepat.
b.    Dalam upaya pengembangan e-business ke masyarakat, Akademi Bisnis Online telah melakukan berbagai macam kegiatan seperti seminar, workshop, dan pelatihan intensif.
c.    Akademi Bisnis Online Indonesia menerapkan strategi Search Engine Optimalization dalam pembuatan website dan segala aktivitas pemasarannya secara online, yaitu dengan memasukkan keyword atau kata kunci yang nantinya akan dapat dilacak oleh mesin pencari seperti Google atau Yahoo. Riset keyword dilakukan terlebih dahulu sebelum memastikan keyword yang akan digunakan. Ada beberapa tools yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan riset, salah satu tools yang bisa digunakan untuk melakukan riset kata kunci untuk website adalah Google Adwords Keyword Planner.


Judul
EVALUASI PENERAPAN E-BUSINESS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK MODEL SHAABAN ELAHI (STUDI KASUS PERUSAHAAN HOTEL GRAND LEGI)
Penulis
Bagas Samudra(1), Mudjahidin, S.T, M.T(2)
Tahun
2014
Tujuan
Dapat mengetahui hasil evaluasi penerapan framework e-business tersebut jika di terapkan pada perusahaan Grand Legi.
Pembahasan
A.  Deskripsi Objek Penelitian
Mengambil data dari responden yang dituju, dimensi teknis sebanyak 11 orang yang dibawah 2 tahun dan 14 orang yang diatas duatahun bekerja, dimensi organisasi sebanyak 7 orang yang dibawah 2 tahun dan 9 orang yang diatas duatahun bekerja, dimensi organisasi sebanyak 6 orang yang dibawah 2 tahun dan 7 orang yang diatas duatahun bekerja. Jika sudah mendapatkan data dari responden yang dituju selanjutnya menentukan validitas dari elemen yang diidentifikasi untuk masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar organisasi dengan uji reliabilitas.
B.   Uji reliabilitas
Uji reliabilitas disini di uji langsung 54 responden dengan 142 pertanyaan diukur dengan beberapa pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner dalam 1 variabel. Dimana dari hasil pengujian reliabilitas tersebut harus diperoleh koefisien alfa Cronbach lebih besar dari 0,60 untuk menunjukkan bahwa indikator-indikator yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya.
C.   Uji Wilcoxon & Uji Friedman
Rata-rata dan standar deviasi dari respon pada indikator-indikator, ada 3 dimensi pada pengujian ini :
1.      Dimensi teknis
2.      Dimensi organisasi
3.      Dimensi antarorganisasi
D.  Uji Kolerasi
Berdasarkan hasil penentuan validitas dari elemen yang diidentifikasi pada masing-masing dimensi teknis, organisasi dan antar organisasi, dilakukan evaluasi penerapan e-business  pada perusahaan Grand Legi dengan melihat korelasi dari ketiga dimensi tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa ketiga dimensi memiliki korelasi yang signifikan yaitu korelasi teknis dengan organisasi pada taraf signifikasi 0,01 sedangkan korelasi teknis dengan antar organisasi dan organisasi dengan antar organisasi pada taraf signifikasi 0,1. Nilai koefisien korelasi teknis dengan organisasi sebesar -0,412 menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah pula dimensi organisasi pada penerapan e-business atau sebaliknya, sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif. Hasil serupa juga ditunjukkan pada korelasi antara dimensi organisasi dengan antar organisasi dengan nilai koefisien korelasi -0,233. Sedangkan korelasi antara dimensi teknis dengan antar organisasi menunjukkan korelasi positif dengan koefisien 0,249.

Kesimpulan
1.    Nilai koefisien korelasi teknis dengan organisasi bernilai negatif menunjukkan korelasi negatif antara kedua dimensi tersebut. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi dimensi teknis maka semakin rendah pula dimensi organisasi pada penerapan e-business atau sebaliknya, sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif.
2.    Hasil serupa juga ditunjukkan pada korelasi antara dimensi organisasi dengan antar organisasi. sehingga hubungan kedua dimensi ini pada penerapan e-business di Hotel Grand Legi harus ditingkatkan ke arah positif.
3.    Sedangkan korelasi antara dimensi teknis dengan antar organisasi menunjukkan korelasi positif sehingga untuk dimensi teknis dengan antar organisasi masih diperlukan peningkatan agar korelasi kedua dimensi tersebut semakin kuat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar